
Thariq.sch.id- Pendidikan merupakan pilar utama dalam membangun suatu bangsa. Pendidikan yang bermutu bisa melahirkan generasi yang lebih baik dari generasi sebelumnya, yaitu generasi yang berkarakter, cerdas, kreatif, mandiri dan mampu menghadapi tantangan global di masa depan. Dunia pendidikan bersifat dinamis sehingga perlu terus melakukan transformasi dan inovasi. Tantangan baru juga mulai bermunculan. Anak-anak dengan mudah dapat mengakses informasi dari segala arah. Teknologi yang semakin pesat membuat arus informasi semakin kuat sehingga tuntutan kualitas dalam dunia pendidikan juga semakin besar.
Dalam pengembangan dunia pendidikan, ada hal-hal yang bisa menjadi sorotan diantaranya yaitu ketimpangan mutu antar lembaga, minimnya prestasi yang membanggakan, hingga pelayanan yang kurang memuaskan. Ketiga aspek ini seringkali menjadi sorotan bagi dunia pendidikan terkait mutu, prestasi, dan pelayanan prima.
Ketika ketiga aspek ini dapat berjalan dengan baik maka akan menjadikan suatu lembaga pendidikan yang unggul dan berdaya saing tinggi. Tanpa mutu pendidikan yang terjaga, prestasi sulit dicapai. Tanpa prestasi, kepercayaan publik terhadap lembaga pendidikan akan melemah. Tidak adanya pelayanan yang prima, loyalitas dan kepuasan stakeholder pendidikan pun terancam. Ketiga aspek ini tidak bisa dipisahkan dan hal ini ada untuk saling menguatkan. Maka LPIT Thariq Bin Ziyad sesuai dengan misinya membentuk generasi yang sholeh dan cerdas terus melakukan meningkatan mutu pedidikan dengan segala inovasi dalam program unggulan A3B, menggapai prestasi tenaga pendidik dan peserta didik serta terus memberikan pelayanan prima kepada stakeholder.
Mutu pendidikan adalah kemampuan lembaga dan sistem pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Hal ini menjadi pondasi utama dalam suatu lembaga pendidikan. Mutu tidak hanya berbicara tentang hasil akhir berupa nilai akademik yang tinggi, tetapi juga tentang proses yang mendukung perkembangan intelektual, emosional, spiritual, dan sosial peserta didik. Pendidikan bermutu tercermin dari bagaimana sebuah sekolah merancang kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman. Hal ini meliputi menyediakan tenaga pendidik yang kompeten, menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, serta melakukan evaluasi pembelajaran yang berkelanjutan dan konstruktif. Sehingga dapat dikatakan bahwa mutu pendidikan diukur secara universal baik dari segi input, proses, dan output atau outcome.
Dalam konteks ini, mutu pendidikan mencakup berbagai komponen penting. Kurikulum harus mampu menyeimbangkan antara pengetahuan teoritis dan keterampilan praktis. Guru sebagai ujung tombak pendidikan harus memiliki kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian yang unggul. Kemudian LPIT Thariq Bin Ziyad menambahkannya dengan kompetensi Akhlaq, Al Quran, Akademik, dan Bahasa (A3B) lalu dikuatkan dengan kompetensi Digitalisasi.
Lembaga pendidikan dengan mutu pendidikan yang baik akan memiliki dampak yang besar. Bukan hanya untuk peserta didik, tetapi juga untuk reputasi suatu lembaga. Dengan citra lembaga yang baik akan meningkatkan kepercayaan masyarakat. Sebaliknya, jika suatu lembaga pendidikan tidak memiliki mutu pendidikan yang baik maka akan menggerus kepercayaan masyarakat dan akan menghambat kemajuan lembaga yang bersangkutan. Oleh karenanya, upaya peningkatan mutu pendidikan harus menjadi perhatian utama dalam setiap kebijakan lembaga dan program sekolah.
Peningkatan mutu dalam suatu lembaga pendidikan juga akan berdampak pada tercapainya prestasi. Karena prestasi adalah buah dari pendidikan yang berkualitas, itu merupakan bukti nyata atas keberhasilan dari proses pendidikan itu sendiri. Prestasi bukan hanya tentang nilai rapor yang bagus, bukan hanya tentang perlombaan, tetapi prestasi juga menjadi bukti keberhasilan dalam pembentukan karakter, keterampilan, dan daya saing bagi peserta didik. Prestasi peserta didik dapat dilihat dalam berbagai bentuk, baik secara akademik maupun non akademik.
Tercapainya suatu prestasi menjadi tanggungjawab bersama. Pihak sekolah hendaknya menciptakan lingkungan yang mendorong inovasi dan ekspresi bagi peserta didiknya. Caranya yaitu dengan mengapresiasi setiap usaha dan pencapaian. Sedangkan guru menjadi fasilitator dan motivator untuk menggali dan mengembangkan potensi peserta didik. Hal yang tak kalah penting adalah dukungan dari orangtua dan masyarakat untuk menciptakan energi positif yang bisa mendorong peserta didik untuk bisa terus berusaha memberikan yang terbaik. Dengan prestasi yang bagus dan berkelanjutan akan menjadi salah satu faktor yang diperhitungkan masyarakat dalam memilih tempat pendidikan bagi anak-anaknya. Oleh karenanya, membangun budaya prestasi dapat menjadi keunggulan suatu lembaga pendidikan di tengah dinamika zaman.
Selain mutu dan prestasi, pelayanan prima juga menjadi hal yang krusial dalam membangun keunggulan di lembaga pendidikan. Pelayanan prima menjadi tempat untuk membuktikan keseriusan sekolah dalam memenuhi kebutuhan, harapan, dan kenyamanan stakeholder. Pelayanan prima mencakup banyak hal, mulai dari kecepatan dan kejelasan dalam memberi informasi, kemudahan dalam proses administrasi, komunikasi yang efektif antara sekolah dan orangtua. Responsif terhadap keluhan dan terbuka atas kritikan juga merupakan bagian dari pelayanan prima. Sehingga sekolah bisa membangun ikatan emosional dengan stakeholder.
Kepercayaan masyarakat terhadap sebuah lembaga pendidikan sangat bergantung pada kualitas layanan yang mereka rasakan. Ketika orang tua merasa didengar, siswa merasa dihargai, dan guru merasa difasilitasi, maka loyalitas akan tumbuh dengan sendirinya. Loyalitas ini tidak hanya tercermin dalam keinginan untuk tetap bertahan di dalam lembaga, tetapi juga dalam bentuk rekomendasi positif dari mulut ke mulut yang sangat efektif dalam membangun reputasi lembaga di mata publik. Oleh karenanya pelayanan prima penting untuk suatu lembaga pendidikan dan harus menjadi bagian dalam visi dan misi lembaga. Sehingga bukan hanya memberikan pengalaman belajar yang bermutu tetapi juga bermakna.
Mutu, prestasi, dan Pelayanan prima menjadi tiga aspek penting yang tidak dapat dipisahkan. Karena ketiganya berjalan menjadi satu kesatuan. Mutu pendidikan menjadi fondasi utama yang memastikan proses pembelajaran berjalan efektif. Dari proses pendidikan yang bermutu inilah lahir prestasi-prestasi yang membanggakan, baik dalam bidang akademik, non-akademik, maupun karakter. Sementara itu, pelayanan unggul memastikan bahwa seluruh proses tersebut berlangsung dalam suasana yang nyaman, terbuka, dan penuh penghargaan terhadap setiap individu yang terlibat. Ketika mutu pendidikan diperhatikan dengan seksama maka peserta didik akan memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan yang baik untuk bisa meraih prestasi. Prestasi-prestasi yang dimiliki akan membantu citra sekolah di mata masyarakat. Tetapi jika prestasi yang baik tidak diiringi dengan pelayanan prima maka keunggulan ini tidak akan bermakna.
Alhamdulilah LPIT Thariq Bin Ziyad senantiasa berusaha meningkatkan mutu, prestasi dan pelayanan prima. Hal ini dapat terimplementasi dari program PPDB yang telah terpenuhi sesuai target untuk tahun pelajaran 2025/2026 yang akan datang.
Baca juga : Aksi Solidaritas Serentak SIT TBZ Menentang Kekejian Israel Atas Bangsa Palestina
Dalam dunia yang terus berubah dengan cepat, lembaga pendidikan dituntut untuk tidak hanya sekadar menjalankan rutinitas, tetapi juga terus berinovasi dan meningkatkan kualitas dalam setiap aspek pelayanannya. Setiap elemen pendidikan baik itu pimpinan, pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, dan masyarakat harus sama-sama menyadari pentingnya menjaga dan mengembangkan mutu, prestasi, serta pelayanan prima. Hingga akhirnya di dunia pendidikan ini akan tercipta generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh dan berkarakter. Supaya nantinya bisa menjadi generasi emas untuk kemajuan bangsa. Aamiin.
Ditulis oleh : Sri Widianti, S.Kom, S.Th.I, M.Pd (Direktur Pendidikan LPIT Thariq Bin Ziyad)
Leave a Comment